Sejarah Gunung Krakatau memang tidak bisa dilupakan begitu saja. Tahun 1883 di bulan Agustus Krakatau memuntahkan semua magmanya yang mengakibatkan perubahan bagi kehidupan dunia saat itu. Bahkan ledakannya setara 30.000 kali dari bom yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada akhir perang dunia ke II. Getarannya terasa sampai Eropa dan letusannya terdengar sampai ke benua Australia dan Afrika. Akibat meletusnya Gunung Krakatau terbentuklah sebuah kaldera (kawah besar).
Pada tahun 1927 dari kaldera tersebut muncul gunung api yang disebut sebagai Anak Krakatau yang terus bertambah tinggi. Setiap bulan Gunung Anak Krakatau tumbuh tinggi 20 inchi, sedangkan setiap tahun tumbuh tinggi sekitar 20 kaki dan lebar 40 kaki. Untuk saat ini tinggi Gunung Anak Krakatau sekitar 230 meter di atas permukaan laut.
Gunung Anak Krakatau inilah yang kini menjadi destinasi wisata oleh wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Memiliki pulau dengan keindahan alam bawah lautnya membuat Krakatau memiliki beberapa spot untuk snorkeling. Tidak hanya menjelajahi alam lautnya wisatawan juga dapat menguji adrenalin dengan melakukan trekking, dan biasanya dilakukan pada pagi hari untuk melihat sunrise.
Trekking di Gunung Anak Krakatau berbeda dengan gunung lainnya, karena jalan yang dilalui berpasir sehingga butuh tenaga ekstra untuk mananjak hingga puncak. Namun, puncak di sini bukanlah puncak yang sampai atas, tetapi batas puncak atau batas akhir untuk trekking karena tidak diperbolehkan sampai atas. Di awal perjalanan Momopal akan bertemu dengan pohon pinus sehingga udara akan terasa dingin, disarankan untuk membawa jaket yang tebal.
Saat memulai trekking disarankan untuk menggunakan sepatu karena medan yang ditempuh merupakan pasir. Jangan lupa bawa masker dan juga air mineral, walaupun medan tidak terlalu tinggi tapi karena melewati pasir sehingga tenaga yang dikeluarkan harus ekstra.
Perjalanan hanya menempuh waktu sekitar 40-60 menit untuk bisa sampai puncak. Di waktu subuh saat matahari masih perlahan untuk menampakkan diri, Momopal hanya bisa menyaksikan laut dan juga bebatuan dan pasir yang dipijak. Namun, ketika sudah sampai puncak dan mentari sudah mulai muncul, akan terlihat keindahan alam yang luar biasa indahnya.
Momopal akan melihat view Gunung Krakatau dengan hamparan laut yang biru ditemani dengan matahari yang mulai beranjak naik. Sinarnya semakin memperindah pemandangan dari atas Gunung Anak Krakatau. Terlihat sebuah gunung yang dikelilingi oleh laut. Jangan lupa abadikan gambar Momopal bersama teman seperjuangan yang sama-sama naik sampai puncak. Pemandangan seperti itu akan sulit Momopal dapatkan di tempat lain.
Gunung Anak Krakatau terletak di selat Sunda, memisahkan Pulau Jawa dan Sumatera dengan status cagar alam yang artinya memang harus dilindungi kelestariannya. Tempatnya yang tidak jauh dari Ibu Kota membuat Kepulauan Krakatau banyak dikunjungi wisatawan. Terlepas dari statusnya yang masih menjadi gunung vulkanik yang masih aktif, Gunung Anak Krakatau masih terus dicari oleh trveler untuk menikmati dua aktivitas sekaligus, snorkeling dan trekking.
source image : google.com