Yogyakarta, Destinasi Kuliner Tradisional Favorit Wisatawan

Yogyakarta, kota yang tetap mempertahankan budaya jawa ditengah arus modernisasi yang semakin menguasai dunia. Perubahan yang terjadi akibat modernisasi tidak hanya memberikan efek perubahan budaya, namun dari sisi kuliner juga mengalami perubahan. Saat ini banyak sekali coffee shop, restoran serta cafe-cafe yang mulai menjamur di Yogyakarta. Menu-menu makanan yang dihadirkan di tempat makan tersebut berbeda dengan yang biasa kita temukan di Yogyakarta, yakni dengan mencampurkan menu western dalam makanan yang disajikan.

Walaupun kebanyakan tempat makan sudah mengalami perubahan, tidak sedikit makanan tradisional yang masih bertahan hingga kini. Bahkan menu traditional sering dicari oleh masyarakat hingga wisatawan mancanegara. Berikut beberapa menu makanan traditional khas Yogyakarta yang masih bertahan dan populer hingga saat ini versi Momotrip.

  1. Gudeg

kuliner Yogya

Siapa sih yang tidak tau makanan khas jogja yang satu ini? Salah satu makanan tradisional asal Jogja ini berbahan dasar nangka muda yang dicampur dengan serangkaian bumbu dan didominasi rasa manis. Untuk memberikan efek warna coklat, Gudeg biasanya di masak dengan daun jati.

Pada Umumnya gudeg dihidangkan dengan nasi, telur, tahu, tempe, potongan ayam serta sambal goreng krecek.  Terdapat tiga jenis gudeg, yaitu gudeg basah, kering dan manggar. Biasanya, pada gudeng basah kuahnya lebih pekat dan “nyemek” sedangkan gudeg kering biasanya dimasak lebih lama. Gudeng manggar pada umumnya berbeda dengan kedua gudeg tersebut karena terbuat dari bunga kelapa sehingga menimbulkan rasa yang renyah dan sangat khas di lidah.

  1. Sate Klathak

kuliner Yogya

Salah satu makanan khas Yogyakarta memiliki keunikan tersendiri. Biasanya kita menemukan sate yang ditusuk dengan lidi, namun berbeda dengan sate klathak. Sate Klathak ditusuk dengan jeruji sepeda dan hanya menggunakan bumbu garam saat pembakarannya. Garam ditaburkan saat proses pembakaran sehingga menimbulkan suara gemletak. Dari sinilah nama Sate Klathak berasal.

  1. Bakmi Jawa

kuliner Yogya

Jika Momopal berkunjung ke Jogja, kuliner yang satu ini wajib untuk dicoba! Bakmi Jawa merupakan masakan dari mie kuning atau bihun yang diolah menjadi bakmi rebus maupun goreng yang dicampur dengan bumbu khusus sehingga membuat orang yang pernah mencicipinya ingin kembali lagi untuk menikmati hidangan khas yang satu ini. Salah satu ciri khas dari Bakmi Jawa ini adalah cara memasaknya. Setiap porsi bakmi jawa dimasak satu per satu menggunakan anglo atau tungku tanah liat. Jadi jika Momopal memesan dua porsi, maka kedua porsi tersebut akan dimasak secara terpisah. Untuk menemukan makanan khas yang satu ini tidaklah susah, karena di setiap pinggir jalan Momopal dapat menemukannya.

  1. Angkringan

kuliner Yogya

Apabila Momopal ingin menikmati suasana Yogyakarta sambil makan, cobalah makan di Angkringan. Sama seperti bakmi jawa, angkringan di Yogyakarta mudah sekali ditemui. Menu utama yang menjadi daya tarik dari angkringan tersendiri adalah nasi kucing yang dapat dinikmati dengan menu lain seperti sate usus, sate telur puyuh, oseng tempe, oseng teri, macam-macam gorengan dan masih banyak lagi. Agar suasana Yogyakarta lebih terasa, biasanya hidangan ini dilengkapi dengan segelas teh tawar panas.

  1. Kopi Joss Arang

kuliner Yogya

Sajian kopi khas dan istemewa dari Yogyakarta ini menjadi salah satu destinasi kuliner yang tak dapat dilewati oleh Momopal. Ciri khas yang terdapat pada kopi ini adalah cara penyajiannya. Kopi Joss disajikan bersama bara api dari arang yang telah dibakar selama beberapa menit. Arang yang masih membara dan berwarna merah menyela dimasukkan ke dalam cangkir atau gelas kopi. Hal ini pun menjadi daya tarik kopi joss dan menarik perhatian wisatawan asing sehingga mereka penasaran untuk mencobanya apabila berkunjung ke Yogyakarta.

Source Image: Google.com

Add Comment

Loading...