Uji Kejantanan Lelaki Sejati di Presean

Presean menjadi salah satu budaya asli Indonesia yang unik dan juga menegangkan. Budaya Presean dikenal sebagai ajang uji kejantanan bagi para lelaki Suku Sasak di Lombok. Disebut uji kejantanan karena Presean merupakan pertarungan antara dua lelaki menggunakan rotan. Tidak salah jika lelaki yang mengikuti Presean harus memiliki nyali yang kuat untuk bertarung.

presean

Jika dulu Presean dilakukan untuk meminta hujan pada musim kemarau dan juga untuk meluapkan emosi prajurit Suku Sasak ketika berhasil mengalahkan musuh di medan perang, saat ini Presean lebih sering diadakan pada setiap tahun di hari kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus atau pada hari besar di Lombok.

Dua petarung lelaki yang disebut Pepadu sudah siap di lapangan terbuka  sambil memegang senjatanya masing-masing yang terbuat dari rotan atau disebut Penjalin. Pepadu juga memegang ende atau tameng di tangan kiri untuk menahan pukulan atau sabetan dari lawannya. Perlengkapan lainnya adalah capuk atau penutup kepala khas Suku Sasak dan juga sarung yang sudah disiapkan oleh panitia.

presean

presean

Tarung Presenan dipimpin oleh wasit pinggir lapangan yang disebut Pakembar Sedi dan juga wasit tengah disebut Pakembar Tengaq. Pertarungan dilakukan hingga 5 ronde yang satu rondenya berdurasi 3 menit. Peraturannya adalah kedua Pepadu hanya boleh memukul bagian perut ke atas. Jika salah satu Pepadu sudah mengalami luka parah atau bahkan bocor di kepalanya, maka pertarungan akan dihentikan. Saat itulah Pakembar Sedi memilih penonton untuk melakukan petarungan Presean. Penonton yang dipilih boleh menerima boleh menolak. Jika dua Pepadu sudah dipilih, Pakembar Tengaq akan memukul ende dengan Penjalin, tandanya pertarungan siap dimulai kembali.

presean

Untuk menambah keseruan, pertarungan Presean ini diiringi dengan tabuhan Gendang Baleq, alunan musik khas Lombok. Iringan musik tersebut bertujuan untuk memberi penyemangat dan pengundang masyarakat sekitar untuk menonton. Sambil diiringi dari tabuhan Gendang Baleq, kedua Pepadu akan saling memukul dan mengalahkan lawan tanpa takut cedera.

Meskipun dalam petarungan Presean dua Pepadu merupakan lawan, namun setelah pertarungan berakhir mereka bukan lagi menjadi lawan melainkan teman. Mereka bersalaman dan tidak ada dendam. Budaya Presean memang dikatakan sebagai budaya yang cukup keras, karena saling memukul satu dengan yang lainnya. Namun, Presean terus dilestarikan oleh masyarakat Suku Sasak Lombok untuk menguji nyali atau keberanian para lelaki Suku Sasak Lombok.

Add Comment

Loading...