Pulau Sangalaki merupakan salah satu dari gugusan pulau yang berada di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Dulu Sangalaki tidak banyak di kenal oleh wisatawan karena jaraknya yang cukup jauh dari Pulau Derawan, tetapi kini banyak wisatawan yang datang bahkan dari luar negeri.
Di pulau kecil yang hanya memiliki luas sekitar 13 Ha ini terdapat konservasi Penyu yang sudah dikenal di mata dunia. Ada sekitar 3.700 Penyu pada setiap tahunnya yang datang ke pualu ini. Hampir setiap malam ada 20 Ibu Penyu yang bertelur di Pasir Pantai Sangalaki. Satu Penyu dapat bertelur sebanyak 100 telur. Jika memang beruntung, Momopal tidak akan sulit menemukan Penyu di pinggir pantai atau melihat jejak Penyu.
Cara bertelur para Ibu Penyu di Pulau Sangalaki ini dibilang semi alami, karena biasanya setelah Penyu-Penyu itu datang untuk bertelur dan menguburkan telurnya di pasir pantai, mereka akan mengawasinya. Jika posisi telur-telur Penyu tersebut dirasa tidak aman, maka ada beberapa petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang bertugas untuk memindahkan telur ketempat yang lebih aman.
Anak Penyu atau tukik yang sudah menetas akan dilepaskan ke lautan lepas. Meskipun ada ribuan tukik yang terlahir namun mirisnya hanya ada puluhan tukik saja yang dapat tumbuh hingga dewasa. Bahkan bisa saja ketika tukik-tukik tersebut menyentuh perairan ada saja predator alami yang mengawasi. Bisa dibilang pelepasan tukik menuju lautan lepas adalah fase yang paling berbahaya oleh para tukik.
Tidak kalah berbahayanya bagi Penyu dewasa. Hidup dilautan lepas juga berbahaya, mereka juga akan bertemu predator yang mengancam kehidupannya. Seperti ikan hiu yang suka memangsa Penyu. Jadi hanya ada puluhan Ibu Penyu yang kembali ke Sangalaki untuk bertelur, begitulah fasenya.
Pulau Sangalaki memang dikhususkan untuk konservasi, tidak seperti Pulau Derawan dan Kakaban yang memang untuk wisatawan. Tetapi di pulau ini Momopal juga dapat melakukan snorkeling dan diving. Aktivitas yang paling menjadi incaran adalah menyelam bersama Pari Manta yang memiliki panjang 7 meter.
Namun, Pari Manta di Pulau Sangalaki ini adalah jenis Pari Manta Karang yang hanya memiliki panjang 5.5 meter. Namun tetap saja pengalaman menyelam bersama ikan tropis ini tidak akan terlupa. Adrenaline akan terasa terpacu ketika berenang tepat dibawah Pari Manta, atau berhadapan langsung dengan ikan pari yang besar tersebut.
Meskipun jarak yang sulit ditempuh tetapi rasa lelah Momopal akan terbayar dengan keindahan dan keasrian dari Pulau Sangkali ini. Melihat telur Penyu meneta lalu melepaskan ke habitat aslinya, setelahnya menyelam melihat biota bawah laut yang sangat indah. Termubu karang di pulau ini juga menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Source image: google.com
