Anak Gimbal dari Dieng

Model rambut gimbal memang cenderung asing dibandingkan dengan model rambut lainnya. Namun hal itu tidak lah sepenuhnya asing di Dataran Tinggi Dieng. Di dataran yang memiliki ketinggian rata-rata 2000mdpl ini, cukup sering ditemukan anak-anak yang berambut gimbal. Tentunya rambut-rambut tersebut tumbuh dengan alami, bukan buatan.

anak gimbal dieng

Anak-anak yang berambut gimbal ini disebut “Anak Gembel” oleh warga sekitar, karena bentuknya yang acak-acakan seperti gembel. Padahal, anak-anak ini sebenarnya termasuk anak-anak yang terawat. Rambut gimbal mereka muncul karena fenomena yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan, bahkan sampai saat ini.

anak gimbal dieng

Anak-anak gimbal ini sebenarnya terlahir dengan rambut normal seperti anak-anak pada umumnya. Namun pada suatu malam di usia dua hingga tiga tahun, rambut anak yang diberkati dewa tersebut berubah menjadi gimbal pada pagi harinya. Daya tahan tubuh anak gimbal ini pun semakin kuat dan perilakunya menjadi sangat aktif dibandingkan anak normal seusianya, bahkan kadang menjadi tidak terkontrol.

Menurut legenda yang berkembang di tanah Dieng, anak-anak gimbal ini adalah titipan dari Kyai Kolo Dete. Kyai Kolo Dete dahulu diberikan wahyu oleh Ratu Pantai Selatan untuk mensejahterakan warga Dieng. Sejak saat itu, muncul lah anak-anak dengan rambut gimbal ini, seiring semakin makmurnya tanah Dieng. Semakin banyak anak-anak yang memiliki rambut gimbal, berarti tanah Dieng semakin sejahtera.

anak gimbal dieng

Perilaku yang sangat aktif tersebut, berangsur-angsur berkurang ketika rambut gimbal tersebut dipotong pada sebuah upacara yang bernama ruwatan. Upacara tersebut dilakukan ketika anak gimbal sudah berumur 7-10 tahun dan orang tuanya sudah mampu untuk memenuhi beberapa syarat. Salah satu syaratnya adalah, orang tua dari anak gimbal harus memenuhi apapun permintaan dari anak gimbal. Jika syarat tersebut tidak dapat dipenuhi dan orang tuanya nekat memotong rambut gimbal tersebut, rambut gimbal anak tersebut akan tumbuh kembali. Parahnya lagi, orang tua tersebut memiliki kemungkinan untuk mendapatkan kutukan dari Dewa.

Begitulah cerita anak gimbal dari Dieng yang sampai saat ini belum mampu dipecahkan oleh sains dan merupakan kajian antropologi yang sangat penting. Jika Momopal penasaran dan ingin bertemu langsung dengan anak gimbal, Momopal langsung dapat merencanakan perjalanan ke Dieng bersama Momotrip.

 

Add Comment

Loading...