Jadi Laskar Pelangi di Belitung

Siapa yang tidak kenal dengan Belitung. Pulau yang menjadi latar pembuatan film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini, menjadi objek wisata yang paling diminati oleh para wisatawan. Lautnya berwarna biru dan sangat jernih, pasirnya yang putih, serta angin lautnya yang sangat sejuk. Sejauh mata memandang momopal akan disuguhkan pemandangan laut biru yang sangat menawan dan pepohonan rindang serta batu-batu besar yang cocok sekali untuk hunting photo.

Yuk, langsung saja bertemu dengan momoranger yang bernama Didi di bandara H.A.S Hanandjoedin. Selain jalan-jalan, Didi juga akan mengajak momopal untuk berwisata kuliner khas Belitung seperti  Mie Atep di pusat kota Tanjung Pandan. Trip akan dimulai dengan menyambangi wilayah Belitung Timur, yaitu Pantai Burung Mandi dan Vihara Dewi Kwan Im. Pantai Burung Mandi berbeda dengan pantai umumnya di Belitung Timur. Pantai ini tidak memiliki granit dan menghadap langsung ke Laut Jawa sehingga pada musim tertentu ombak dan anginnya yang bertiup ke arah pantai cukup besar. Kalau momopal penasaran dengan sosok Dewi Kwan Im yang melegenda itu, momopal bisa melihat wujudnya dalam bentuk patung di Vihara Dewi Kwan Im. Vihara ini adalah vihara terbesar dan tertua di Belitung yang sudah dibangun sejak tahun 1747 tahun lalu.

Belitung

Masih di Belitung Timur, perjalanan dilanjutkan ke kota Manggar, kota ini dikenal dengan sebutan seribu satu warung kopi karena di wilayah ini banyak warung yang menjual kopi khas Manggar. Lalu perjalanan dilanjutkan ke Pantai Serdang dan Pantai Nyiur Melambai untuk makan siang dan istirahat. Pantai Serdang memiliki karakteristik pantai berpasir putih dan laut biru yang tenang dengan panorama pohon pinus di sepanjang pesisirnya. Memasuki Pantai Nyiur Melambai, momopal akan disambut pemandangan berupa pohon cemara laut yang berjejer rapi. Di bawahnya, berdiri beragam rupa replika ikonik yang merepresentasikan Pulau Belitung seperti replika batu satam dan sebuah cangkir kopi warna-warni perlambang Manggar sebagai kota 1001 warung kopi.

Setelah beristirahat, momopal melanjutkan perjalanan menuju kota Gantong, kota yang menjadi pusat pembuatan film laskar pelangi, di sini momopal akan diajak berkeliling melihat Museum Kata Andrea Hirata, Bendungan Pice dan SD Muhammadiyah (SD Laskar Pelangi). Andrea Hirata membangun museum di kampung halaman untuk memberdayakan penduduk lokal di daerahnya. Desain museum kata dibuat sesuai dengan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam kehidupannya, mulai dari ruang ayah, Lintang, Mahar, dan lain-lain. Jika momopal melangkah masuk lebih jauh ke dalam, maka akan ditemui sudut warung kopi dengan nama “Kupi Kuli” dimana kita juga bisa memesan kopi khas Belitung.

Bendungan Pice menjadi salah satu peninggalan Belanda di Kota Gantong, Belitung Timur. Bendungan yang dibangun sejak tahun 1934 hingga 1936 ini pada awalnya berfungsi untuk mengatur rendah-tingginya permukaan air. Hal ini diperlukan untuk mempermudah sistem kerja kapal keruk melakukan eksplorasi di sekitar kawasan ini. Suasana yang sejuk dengan pemandangan hijaunya bukit menjadikan bendungan yang bercat biru ini begitu nyaman saat dikunjungi.

SD Muhammadiyah Gantong

Bangunan SD Muhammadiyah yang merupakan representasi sekolah asli tempat penulis novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata, menimba ilmu dan pengetahuan adalah sebuah replika. meski replika, kondisi fisik sekolah itu tetap mengetuk keprihatinan. Dua ruang kelas saling berdempetan, dinding papan bercat lusuh. Sebagian atap seng nampak bolong-bolong. Ruang kelas beralas tanah dengan interior berupa lemari, kursi dan meja belajar seadanya. Bahkan bangku kayu siswa terlihat rusak. Sejumlah foto pahlawan nasional ditempel di dinding kelas. Begitulah gambaran suasana SD Laskar Pelangi yang walaupun reyot, tapi menjadi tujuan wisata yang sangat menarik.

Paginya, momopal melanjutkan perjalanan ke Tanjung Kelayang untuk hopping island, pulau yang akan dijelajahi yaitu, Pulau Batu Belayar, Pulau Burung, Pulau Lengkuas, Pulau Pasir. Tiba di Pulau Kelayang, sambil melakukan persiapan momopal dipersilahkan membeli snack dan roti untuk memberi makan ikan saat snorkeling. Setelah siap momopal langsung berangkat ke Pulau Lengkuas untuk makan siang lalu dilanjutkan untuk snorkeling di sekitr Pulau Lengkkuas. Setelah selesai hopping island momopal kembali ke Tanjung Kelayang dan meneruskan perjalanan ke Tanjung Tinggi, melihat laut yang biru dengan bebatuan yang tinggi.

Paginya setelah sarapan momopal melanjutkan perjalanan ke Danau Kaolin, menuju Rumah Adat Belitung dan Museum Tanjung Pandan. Danau Kaolin adalah sebuah danau yang memiliki warna daratan yang putih bersih dan air yang berwarna biru menyala. Danau ini bukan berasal dari kawah gunung tetapi dari bekas tempat pertambangan Kaolin yang telah ditinggalkan. Momopal juga diberikan kesempatan untuk ke UMKM Belitung untuk membeli oleh-oleh khas Belitung untuk keluarga di rumah dan mengakhiri liburan di Belitung dengan sempurna.

Add Comment

Loading...