Dijuluki sebagai maskot kota Jakarta, Ondel-ondel memang selalu menjadi daya tarik bagi sebagian orang. Tubuhnya yang tinggi besar mencapai 2,5 meter dan pakainnya yang selalu mencolok membuat Ondel-ondel selalu jadi pusat perhatian. Jika dulu ondel-ondel lebih sering dilihat di acara perayaan hari raya besar, prosesi nikahan adat betawi, perayaan sunatan dan perayaan lainnya, kini ondel-ondel bisa dengan mudah ditemui di pinggir jalan. Entah untuk mencari nafkah atau hanya sekedar menghibur anak-anak kecil yang asik berlarian.
Tidak ada yang tahu pasti kapan Ondel-ondel dibuat, namun catatan pedagang Inggris, W.Scott mengungkapkan bahwa boneka besar seperti Ondel-ondel sudah ada sejak sebelum tahun 1600-an. Karena keterbatasan Scott dalam memahami bahasa Betawi pada saat itu, sehingga pada bukunya yang terlihat hanyalah berupa gambar saja.
Ada kisah menarik dari Ondel-ondel sebelum dikenal seperti sekarang. Dulu Ondel-ondel dipercaya sebagai roh baik yang dibentuk untuk mengusir roh jahat, terutama wabah penyakit. Karna dulu medis belum berkembang seperti saat ini, sehingga orang Betawi percaya wabah penyakit seperti cacar datang dari roh jahat. Untuk itulah mereka membuat Ondel-ondel yang nantinya diarak keliling kampung untuk mengusir roh jahat beserta wabah penyakit tersebut. Karna fungsinya untuk menolak penyakit maka wajah Ondel-ondel terlihat menyeramkan.
Sebelum membuat Ondel-ondel biasanya pengerajin melakukan beberapa ritual kecil dan menyajikan beberapa sesajen seperti kemenyan, bubur sum-sum, bunga tujuh rupa, rujak-rujakan tujuh rupa dan lain sebagainya. Persembahan tersebut sengaja diberikan untuk mengusir roh jahat dari Ondel-ondel.
Seiring berkembangnya waktu, semenjak posisi Gubernur DKI Jakarta diduduki oleh Ali Sadikin (1966-1977) fungsi Ondel-ondel berubah. Kini Ondel-ondel lebih dikenal sebagai boneka raksasa penghibur dan juga sebagai boneka seni khas Betawi. Ondel-ondel sering kali diiringi dengan musik tanjidor, pencak Betawi, bende, ningnong, rebana dan ketimpring.
Kerangka Ondel-ondel sebenarnya terbuat dari anyaman bambu sehingga ringan jika dibawa kemana-kemana. Bagian kepalanya terbuat dari topeng sedangkan rambutnya dari ijuk yang dilapis kertas berwarna-warni sehingga rambut Ondel-ondel selalu cerah dna penuh warna. Biasanya Ondel-ondel dibentuk berpasang-pasangan, wajah Ondel-ondel laki-lakin dicat dengan warna merah sedangkan perempuan dicat dengan warna putih.
Kini dengan wajahnya yang selalu tersenyum, semarak Ondel-ondel beserta rombongan dan musiknya lebih mudah ditemukan di Kota Tua Jakarta, Monumen Nasional dan Setu Babakan. Bahkan ada beberapa jenis Ondel-ondel yang bisa dilihat, seperti anak Ondel-ondel yang memiliki ukuran lebih kecil dari Ondel-ondel biasanya. Pakaian yang digunakan oleh Ondel-ondel juga lebih beragam dan lebih unik, sehingga lebih terlihat menyenangkan. Mendekati ulang tahun Jakarta pada 22 Juni mendatang, Ondel-ondel akan lebih sering terlihat terutama di wilayah sekitaran Tugu Monas.
Source Image: Google.com
