Jika mendengar Nusa Tenggara Timur hal yang pertama kali muncul di kepala Momopal adalah pantai-pantai yang terdapat di kepulauan ini. Namun siapa sangka, ternyata dibalik keindahan pantai-pantai yang terdapat di NTT masih ada kampung adat yang masih dilestarikan hingga saat ini. Desa yang terletak di Sumba ini memang dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang masyarakatnya masih memegang teguh tradisi Nenek Moyangnya. Terletak di Desa Umbu Ngedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Desa Adat Ratenggaro memiliki daya tarik yang eksotik dan magis.
Ketika Momopal memasuki wilayah Desa Adat Ratenggaro, Momopal akan merasakan seperti kembali ke zaman megalithikum dimana masih terdapat kuburan batu tua di sekitar perkampungan Ratenggaro. Ratenggaro sendiri memiliki arti ‘Rate’ berarti kuburan dan ‘Garo’ berarti orang-orang garo. Konon katanya, dahulu ketika masih terjadi perang antar suku, suku yang kalah perang akan dibunuh dan dikubur di tempat itu juga.
Di desa Ratenggaro terdapat 304 buah kubur dan 3 diantaranya berbentuk unik dan terletak di pinggiran laut. Meskipun kuburan ini setiap harinya terkena hantaman angin kencang dari arah laut, kuburan tersebut masih terlihat sangat kokoh. Ukuran serta pahatan yang terdapat pada kuburan ini menambah kesan magis dan mendalam pada peninggalan leluhur.
Salah satu daya tarik dari desa ini adalah rumah adat yang dimilikinya. Rumah adat yang terdapat di desa Ratenggaro memiliki ciri khas menara yang mencapai setinggi 20 meter. Keunikan yang terdapat pada rumah adat ini adalah atapnya menggunakan bahan dasar jerami dan tinggi rendahnya atap didasarkan atas status sosial mereka.
Masing-masing rumah adat terdiri dari 4 buah tingkat, dimana tingkat paling bawah digunakan sebagai tempat hewan peliharaan, lalu tingkat kedua tempat pemilik rumah, tingkat ketiga tempat untuk menyimpan hasil panen dan dan tingkat terakhir tempat untuk memasak. Di tingkat teratas ini terdapat sebuah kotak yang merupakan tempat penyimpanan benda keramat dan juga tempat untuk meletakkan tanduk kerbau sebagai simbol tanda kemuliaan.
Apabila Momopal ingin berkunjung ke desa Adat Ratenggaro datanglah menjelang sore hari. Momopal akan mendapatkan pemandangan warna langit yang memerah serta terangnya matahari yang menyinari pantai saat menuju sunset. Sungguh pemandangan yang tiada duanya! Penasaran kan? Ayo segera rencanakan perjalanan Momopal bersama Momotrip!
Source Image: Google.com