Fashion Carnival di Indonesia

Indonesia memiliki ragam kekayaan wisata, mulai dari wisata alam hingga wisata kuliner. Faktor kekayaan alam serta budaya yang menjadi dorongan masyarakat untuk mengembangkan potensi wisata yang sudah ada. Semakin berkembangnya zaman, masyarakat kini mulai melirik dunia fashion untuk merintis potensi budaya yang bisa dipadukan. Banyaknya suku dan adat di Indonesia menghasilkan banyak keunikan yang bisa dipadukan dengan dunia fashion.

Tidak sedikit daerah di Indonesia mulai mengembangkan dunia fashion dengan adat yang ada. Salah satu usaha pemerintah setempat untuk mengembangkan potensi tersebut adalah dengan mengadakan festival atau karnaval. Dengan adanya festival tersebut maka pemerintah setempat bisa menunjukkan kekayaan budaya yang terdapat di masing-masing daerah. Berikut beberapa kota di Indonesia yang mengadakan fashion karnaval.

  1. Jember Fashion Carnaval

Jember Fashion Carnaval

Jember Fashion Carnaval atau biasa disingkat dengan JFC dimulai pada tahun 2003 dan selalu diadakan setiap tahun di bulan Agustus. Karnaval ini selalu dihadiri oleh ratusan ribu masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri. Pesertanya pun tidak main-main, ada sekitar 2000 peserta yang mengikuti JFC ini.

Hal yang menjadi unik adalah para peserta bukanlah seorang desainer, model ataupun penari professional. Melainkan berasal dari pelajar dan mahasiswa, pegawai swasta, bahkan ibu rumah tangga. Kini nama Jember Fashion Carnaval sudah menjadi event akbar di Indonesia. Citranya bahkan sudah diakui di kancah internasional. Terbukti, JFC sudah masuk peringkat ke tiga di ajang Carnaval International de Victoria, Seychelles, Afrika.

  1. Festival Krakatau Lampung

karnival

Festival budaya yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Lampung adalah Festival Krakatau Lampung. Festival yang diadakan rutin tiap tahunnya akan menampilkan karnaval, atraksi seni tradisional, pameran serta berbagai lomba yang diadakan sejak tahun 1990. Salah satu rangkaian acara yang paling banyak manarik perhatian masyarakat setempat adalah karnaval karena pada karnaval pemerintah mengajak masyarakat untuk turut ikut berpartisipasi dalam memperkenalkan budaya serta tradisi Lampung.

Untuk menambah kemeriahan dalam festival krakatau, diadakan juga Lampung Culture and Tapis Carnival yang lebih banyak menampil kekayaan budaya yang terdapat di Lampung. Dalam karnival yang satu ini, lebih banyak menampilkan budaya yang terdapat di Lampung. Seperti dengan mengadakan parade budaya yang menampilkan baju adat Lampung.

  1. Solo Batik Carnival

karnival

Batik merupakan salah satu kebanggan warisan budaya di Indonesia. Salah satu kota di Indonesia yang merupakan penghasil batik terbesar adalah Solo. Pengrajin batik di Solo terus berkembang dan salah satu upaya untuk menunjukkan perkembangan batik di Solo dengan mengadakan festival. Solo Batik Carnival merupakan parade kebudayaan terutama busana yang terbuat atau menggunakan unsur batik di jalan. Parade ini diadakan di jalan utama Kota Solo, seperti salah satunya di Jalan Slamet Riyadi dari tahun 2008 hingga sekarang.

Tema yang diusung tiap tahunnya pun berbeda beda, seperti pada tahun 2013 Solo Batik Carnival mengusung tema Memayu Hayuning Bawono dimana terdapat empat subtema yaitu air, udara, api dan tanah atau bumi. Dan di tahun ini mengusung tema Astamurti Kawijayan, yang berarti simbol kejayaan.

  1. Banyuwangi Ethno Carnival

karnival

Karnaval busana yang diadakan setiap tahunnya digelar dalam rangkaian Banyuwangi Festival. Festival yang sudah diadakan sejak tahun 2011 ini bertujuan agar mampu menjembatani modernisasi yang terjadi di sektor seni budaya lokal yang selama ini tumbuh kembang secara terus menerus dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi agar menjadi sebuah event dalam yang dilaksanakan bentuk parade berskala Internasional yang dalam prosesnya tanpa harus mengubah nilai-nilai yang sudah sejak sangat lama berkembang dan tumbuh di dalam masyarakat baik dari aspek spirit maupun dari aspek filosofinya.

Banyuwangi Ethno Carnival selalu menghadirkan tema yang tak pernah lepas dari budaya dan tradisi yang hidup di tengah masyarakat. Pada tahun pertamanya, BEC bertemakan Ikan Kesenian Banyuwangi sedangkan pada tahun 2016 BEC mengusung tema The Legend of Sritanjung Sidopakso yang merupakan legenda Banyuwangi atau asal usul Banyuwangi. Pada tahun 2017, festival tahunan ini mengusung tema The Majestic Ijen yang akan diadakan pada bulan November mendatang.

Source Image: Google.com

Add Comment

Loading...